Minggu, 04 Agustus 2013

artikelQu



Menjadikan pribadi lebih baik lewat Ibadah Puasa
Oleh : Uswatun Hasanah

Puasa ini merupakan suatu ibadah yang istimewa. Karena puasa merupakan satu-satunya amalan yang dikhususkan untuk Allah. Berbeda dengan amalan-amalan lain pada umumnya yang dibutuhkan untuk dirinya sendiri. Keistimewaan lain bahwa pada bulan Ramadan itu bulan diturunkannya kitab suci Al-quar’an. Kitab yang dijadikan pedoman hidup bagi umat islam. Dan yang tak kalah pentingnya, bulan ini dijadikan momen untuk mendidik dan menahan hawa nafsu dari berbagai macam godaan yang datang. Sehingga mudah untuk menjalankan ibadah dan meninggalkan larangan-Nya.
Bulan yang datang setahun sekali ini benar-benar agung dan penuh berkah. Bulan yang lebih baik dari seribu bulan. Tiap-tiap sesuatu ada pembersihnya. Pembersih hati adalah dzikir begitu juga dengan pembersih jasad adalah puasa. Dengan berpuasa tubuh kita menjadi sehat karena tidak terus-menerus kita isi dengan berbagai makanan yang dapat menimbulkan sarang penyakit di tubuh kita.
Dari sekian banyak makhluk Allah, ternyata puasa tidak hanya berlaku pada manusia saja. Bagi makhluk Allah lainnya, seperti  tumbuh-tumbuhan dan hewan juga ikut serta dalam menjalankan ibadah yang satu ini. Tumbuh-tumbuhan terutama yang berbiji belah (dikotil) ada puasanya. Daun dimana tidak saja berfungsi untuk menahan penguapan, menampung cahaya, menyerap udara, tetapi juga berfungsi melakukan pencernaran serta mengatur makanan. Sesudah musim luruh terjadi, tumbuh-tumbuhan mengalami musim berdaun kembali, kemudian disusul dengan  musim bunga dan berbuah. Sedangkan bagi kumpulan hewan yang paling mudah dikenali ialah jenis burung. Misalnya ayam, ia berpuasa selama mengerami telurnya. Dan biasanya ayam yang sedang mengeram, makannya sangat sedikit dan tidak berlebihan. Jika berlebihan pasti akan mendinginkan perutnya, akibatnya gagal menetaskan telurnya.
            Bulan puasa menjadi wadah dimana kita meningkatkan amal ibadah kita, membenahi diri kita, dan mengajak kita untuk selalu berbuat kebajikan. Guna membersihkan hati dan menyandang orang yang sempurna ibadah puasanya. Hal yang paling dominan yang patut terlihat adalah keberadaaan Akhlakul Karimah kita. Akhlak merupakan sesuatu yang urgen untuk kita perhatikan lebih jauh. Sebabnya banyak orang tidak menyadari akhlaknya ketika sedang berpuasa, seenaknya dalam bertindak dan berbicara kepada orang lain.
Dalam bingkai agama islam, para ulama mendefinisikan akhlak/moral adalah “suatu sifat yang tertanam dalam diri dengan kuat yang melahirkan perbuatan-perbuatan dengan mudah, tanpa diawali berpikir panjang, merenung, dan memaksakan diri”. Bercermin dari akhlak rasul yang agung dan mulia terpancar pada diri sahabatnya, karena rasul itu sebagai  Uswatun Hasanah, yaitu suri tauladan yang baik. Siapapun kita, dan darimanapun asal kita jika kita memang memiliki akhlak pasti akan dihormati dan dihargai orang lain. Maka kita dianjurkan untuk selalu beramal kebajikan secara konsisten dan terus menerus, pada akhirnya kita mampu mengilhami pancaran cahaya dari dalam diri pribadi kita kepada orang-orang disekeliling kita. Sehingga menjadi pendorong terciptanya perubahan kearah yang lebih baik.
Puasa itu menetralisirkan kesehatan tubuh kita, terutama perut. Yang selama ini kita isi terus memerus setiap harinya, maka guna puasa memberikan kebaikan pada perut kita. Puasa juga menumbuhkan rasa solidaritas terhadap sesama, dan intinya segala perbuatan yang bernilai ibadah dilakukan dengan ikhlas untuk menuju hari yang fitri, yaitu kembali suci dengan saling mema’afkan satu sama lain.
Selain itu Puasa juga menumbuhkan sifat amanah kita kepada Allah, ketika berpuasa tidak ada yang mengawasi agar terhindar dari hal-hal yang dilarang, kecuali Allah Ta’ala. Oleh karena itu jangan pernah sia-siakan kehadiran bulan ramadhan ini, bulan yang penuh ampunan. Bersyukur kepada Allah bagi siapa yang masih diberi kesempatan menjalankan ibadah puasa di bulan ramadhan tahun ini, karena itu pertanda Tuhan masih menginginkan kita menjadi pribadi yang lebih baik lewat ibadah di bulan Ramadhan.
                                                                               
Penulis adalah mahasiswa Fkip UMSU,
dan bergiat diPers Kampus “Teropong”.

1 komentar:

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.